Sebelum ada otak, alam semesta ini tak berwarna, tak bersuara, tak ada pula semerbak ataupun aroma, tanpa rasa, tanpa emosi. Sebelum ada otak, alam semesta tak mengenal sakit dan cemas – Roger Sperry
Inti manusia ada pada otaknya. Seseorang menjadi baik apabila ia senantiasa berpikir yang baik, sebaliknya akan menjadi jahat apabila ia selalu memikirkan hal-hal jahat. Yang dimaksud dengan otak disini adalah perangkat kerasnya (hardware), sementara pikiran merupakan perangkat lunaknya (software). Pikiran adalah hasil interaksi antara neuron-neuron dalam otak. Oleh karenanya, begitu otak terganggu maka pikirannya akan terganggu juga.
Kunci daripada kepribadian dan watak seseorang terletak pada otaknya
Seorang ahli otak bahkan mengatakan bahwa jika pusat tata surya ada pada matahari, pusat manusia ada pada akalnya, yang merupakan sebuah alam semesta mini. Otak manusia memang memiliki keunggulan yang luar biasa. Berbeda dengan organ-organ lainnya seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan lainnya yang akan semakin menurun kekuatannya dari waktu ke waktu dan akhirnya rusak, namun pada otak terjadi hal sebaliknya. Dengan bertambahnya usia, otak akan menjadi lebih luas dan lebar. Semakin banyak pengalaman hidup, semakin banyak pula tercipta interkoneksi antara neuron.
Otak akan terus-menerus berubah dan bekerja dengan cara yang berbeda dari waktu ke waktu. Oleh karena itu kita hari ini berbeda dengan kita yang kemarin. Hal ini merubah isi pikiran dan cara kerja berpikir kita. Dari segi strukturnya, lapisan luarnya yang keriput menyerupai sejumlah jalan kecil yang berputar-putar, terdiri dari atas labirin saraf yang ruwet, pembuluh darah, dan miliaran sel amat kecil yang disebut neuron.
Rata-rata otak mengandung 10 - 15.000.000.000 sel otak. Jumlah sel otak ini menggambarkan tingkat intelektualitas seseorang. Tingkat intelektualitas seseorang ditunjukkan oleh tonjolan-tonjolan yang tumbuh dari tentakel neuron-neuron yang saling berhubungan. Setiap tonjolan dihubungkan paling tidak ke satu sel lain yang kemudian membentuk pola hubungan di dalam otak. Ketika mempelajari, mengingat, atau mengalami sesuatu, tonjolan-tonjolan tersebut membentuk pertalian. Hubungan yang terbentuk itulan yang menentukan kecerdasan manusia.
The brain is wider than sky and the brain is deeper than the sea
Rata-rata manusia menggunakan otaknya kurang dari 1%. Ini menunjukkan betapa banyaknya potensi kita yang terbuang sia-sia. Padahal, otak adalah seperti raksasa yang sedang tidur; begitu besar, kolosal, dan memiliki potensi yangs angat mengagumkan. Dengan mengembangkan otak, Anda dapat memperoleh dan mengembangkan keterampilan, bakat, kekuatan, dan kemampuan melebihi apa yang Anda miliki saat ini.
Saat menonton televisi, otak tidak berfungsi seaktif ketika kita membaca buku
Mengapa banyak orang yang tidak dapat menggunakan otaknya dengan maksimal? Berikut jawaban para ahli :
- Pertama, karena sedikit sekali sekolah di dunia yang mengajarkan bagaimana otak menyerap informasi, menyimpan, dan mengeluarkannya. Di sekolah, kita tidak belajar tentang sel otak dan jaringan penghubungnya, kita tidak belajar tentang cara kerjanya, bagaimana mata bergerak sewaktu menyerap informasi, bagaimana proses belajar terjadi, bagaimana gambar tercipta dalam kepala, dari mana datangnya imajinasi, dan bagaimana kreatifitas dipupuk. Kita tidak pernah tau bagian otak mana yang sedang digunakan, dan bagaimana kita dapat menggunakan otak secara lebih baik.
- Kedua, karena pendidikan cenderung mengajarkan hal-hal yang bersifat analitis dan intelektual seperti membaca, menulis, dan matematika, yang kesemuanya mencerminkan fungsi otak kiri. Dan umumnya mereka yang tidak memiliki kemampuan ini sering dianggap sebagai orang yang kurang cerdas, dan kemungkinan kurang berhasil dalam hidupnya. Padahal, boleh jadi mereka menunjukkan banyak bakat dan keahlian yang mencerminkan fungsi otak kanan seperti musik, seni, olah raga, dan kerajinan tangan. Peran orang tualah yang sangat penting. Tanpa disadari, orangtua sering menghambat perkembangan otak kanan dengan cara mendorong anak-anaknya untuk berjuang bagi kecemerlangan otak kiri.
- Ketiga, kita senantiasa memenuhi otak kita dengan “makanan-makanan” yang tidak bergizi. Makanan-makanan tersebut kita konsumsi daribanyak media seperti Televisi. Karena saat menonton televisi kita benar-benar disuguhi sebuah produk jadi, berbeda dengan membaca buku yang pada saat kita membaca, pikiran bekerja untuk membayangkan segala sesuatunya. Di sini, otak menjadi pasif sebagai penerima. Hal yang lebih penting lagi adalah content. Kebanyakan acara yang ditampilkan oleh banyak televisi hanyalah acara-acara yang tidak bergizi dan cenderung merusak pikiran. Kita akan membicarakan sampah-sampah pikiran.
Pikiran yang picik membicarakan orang lain, pikiran yang besar membicarakan ide-ide.
Berikutnya adalah pergaulan. Pergaulan juga merupakan sarana untuk mendapatkan gizi atau racun pikiran. Jika Anda hanya membicarakan orangdalam pergaulan dengan teman-teman, Anda tidak mengembangkan kemampuan otak Anda. Pembicaraan remeh-temeh semacam itu tidak akan menimbulkan getaran elektrik pada otak. Padahal, getaran elektrik ini diperlukan untuk membuat hubungan antarsel otak.
Setiap kali berpikir, Anda sedang mengaktifkan gerakan elektrik dalam otak yang dapat menyebabkan sel-sel otak saling berhubungan dan berhubungan lagi. Semakin banyak sel yang terhubung, maka akan membuat Anda berpikir sampai pada pemikiran tertentu, lebih dalam lagi menuju jaringan kerja raksasa pada sel-sel otak. Demikian juga, semakin kita berkonsentrasi, semakin kita meningkatkan penggunaan otak kita. Sebaliknya, orang yang malas berpikir akan membuat otak mereka menjadi semakin lemah dan akhirnya membuat pikiran mereka dikendalikan oleh orang lain. Otak sama dengan otot, semakin dilatih akan semakin kuat dan semakin fleksibel.
Melatih pikiran dengan cara berpikir postif akan merangsang terciptanya kombinasi-kombinasi baru antara sel saraf dan neurotransmitter. Dengan demikian, membentuk otak untuk mencapai kebahagiaan.
Post a Comment