Rahasia Hidup yang Bahagia

Tidak lain adalah makan yang bergizi, pola makan yang teratur, istirahat yang cukup, dan berolahraga setiap hari adalah rumusan agar kita tetap kesehatan. Sayangnya, setelah melakukan hal-hal ini dengan disiplin ketat, tak urung kita masih sering menderita sakit. Rupanya, ada satu hal yang dilupakan yang juga amat penting. Sering merasa stres dan tidak tahu bagaimana cara mengelola pikiran, juga merupakan faktor yang tidak boleh kita abaikan.
Hidup akan terasa lebih indah kalau kita senantiasa berada dalam kondisi sehat. Kata-kata dan pikiran bisa membuat kita sakit, mereka juga bisa membuat kita sehat
Kunci semua itu adalah mengelola pikiran (mind management). Pikiranlah yang sebenarnya sangat memainkan peran penting terhadap kesehatan Anda. Kita hanya dapat memikirkan satu pikiran pada setiap waktu. Oleh karenanya, apabila memikirkan hal-hal yang positif, kita tak akan sempat memikirkan hal-hal yang negatif, tapi jangan sampai dibalik.

rahasia hidup yang bahagia

Rumusan rahasia hidup bahagia

  • Rahasia pertama berkaitan dengan hubungan kita dengan diri kita sendiri
  • Rahasia kedua berkaitan dengan hubungan antara kita dan orang lain
  • Rahasia ketiga berkaitan dengan hubungan antara kita dan Tuhan
Orang yang berbahagia adalah orang yang dapat berdamai dengan dirinya, dengan orang lain, dan dengan Tuhan.  Rahasia pertama meliputi Patience, Gratefulness, dan Simplicity, kedua meliputi Love, Giving, dan Forgiving, dan yang ketiga adalah Surrender. Sabar adalah dasar dari segala hukum. Tanpa sabar, tidak mungkin kita akan bersyukur. Tidak mungkin pula kita bisa menemukan kesederhanaan dalam setiap masalah yang kita hadapi. Kita pun tak dapat mengasihi orang lain, apalagi memberi dan memaafkan. Tanpa sabar, kita tidak akan pernah mencapai kepasrahan. Jadi, sabar adalah dasar dari segala bentuk kebahagiaan.
Sabar adalah kunci dari segala kunci, sumber dari segala sumber kebahagiaan
Ada salah persepsi yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang bersabar di kala susah dan bersyukur di kala senang. Hal ini tidak sepenuhnya tepat. Bersabar sebenarnya bukanlah hanya dilakukan saat kita susah. Saat kita senang pun harus bersabar juga. Sebaliknya, bersyukur tidak hanya dilakukan kala kita senang. Bahkan kala susah pun kita harus senantiasa bersyukur.

Bersyukur berarti menerima apa pun yang kita dapatkan dengan senang hati. Kita bisa bersyukur kalau kita memikirkan hal-hal yang telah kita miliki, bukannya hal-hal yang belum kita miliki. Dengan memikirkan apa yang telah kita miliki, kita akan mendapatkan kenikmatan dan berkah yang tak ternilai harganya.

Setelah kita mampu untuk menanamkan kesabaran dan syukur dalam diri kita, kita akan menjadi manusia yang damai terhadap diri kita sendiri. Apabila sudah mencapai tahap ini, berikutnya yaitu berdamai dengan orang lain. Perbedaannya ada pada paradigma, pada rahasia awal paradigmanya adalah menerima. Sementara dalam rahasia kedua ini paradigmanya adalah wujud konkret melepaskan. Yaitu Kasih adalah paradigmanya, cara berpikir, dan niatnya. Kasih adalah melihat orang lain sebagai yang perlu disayangi. Kasih inilah yang akan menjadi dasar Memberi dan Memaafkan.

Setelah mencapai kedamaian dengan diri sendiri dan orang lain, kita juga perlu mencapai kedamaian yang seutuhnya. Akan kita dapatkan dengan cara menjalin hubungan baik dengan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kepasrahan adalah bentuk tertinggi dan merupakan perjuangan puncak dari setiap manusia. Namun, kepasrahan baru dapat dicapai setelah kita melakukan perjuangan yang sangat besar, mulai dari menanamkan kesabaran, rasa syukur, kesederhanaan, kasih, memberi, dan memaafkan. Ini adalah sebuah proses yang penuh dengan perjuangan.
Sebuah perjuangan memang selalu dimulai dari kesabaran dan diakhiri dengan kepasrahan

Post a Comment

Chrome Pointer