Arti Kebebasan dalam Hidup

arti kebebasan dalam hidup
Ketergantungan pada bentuk angan-angan atau suatu khayalan, hanya akan menimbulkan rasa takut dan menghancurkan kebebasan
Hanya batin yang serius yang betul-betul hidup dan menikmati kehidupan, bukan batin yang semata-mata mencari kesenangan, kepuasan atau pengabulan keinginan tertentu. Kebebasan berarti pula penyangkalan peniadaan total dari otoritas psikologis di dalam diri kita.

Namun kebanyakan diantara kita mengira bahwa kebebasan berarti meludahi muka polisi, dan berbuat sesuka hati. Apabila kita memahami otoritas dalam diri kita, maka batin dan perasaan betul-betul bebas seutuhnya, maka kita akan mampu mengerti apa arti bertindak bebas lahiriah. Kebebasan lahiriah dari tindakan sepenuhnya bergantung pada pikiran yang bebas dari otoritas di dalam. Memang dibutuhkan banyak kesabaran dalam penyelidikan dan pertimbangan.
Bagaimana bisa, kita melihat  keindahan hari, apabila pikiran dan perasaan kita begitu diselubungi oleh awan masa lampau sebagai otoritas
Jika orang dapat benar-benar melihat fakta bahwa batinnya dibebani oleh masa lampau, dan terkondisi oleh berbagai bentuk otoritas, bahwa ia tidak bebas dan karenanya tak mampu melihat dengan sejelas-jelasnya, maka tersingkirlah masa lampau. Kebebasan berarti pula berakhirnya segala bentuk otoritas dalam diri kita. Dari sifat yang demikian itu terwujudlah kebebasan sesungguhnya. Jiwa yang benar-benar bebas, tidak mengenal otoritas dalam bentuk apapun, ia tahu apa artinya mencintai dan apa itu kedamaian.
Kita dapat belajar dari apa pun
Dengan mengerti kebebasan, orang akan mengerti pula arti disiplin. Mungkin Anda mulai bertanya-tanya dan bingung, hal ini memang agak terlihat bertentangan, sebab pada umumnya kita mengira bahwa kebebasan berarti bebas dari segala kedisiplinan. Apakah itu arti dari kebebasan hidup ini? Banyak pernyataan yang ambigu di dalamnya. Penjelasannya seperti berikut.

Kebebasan tidak dapat ada tanpa disiplin, namun tidak berarti Anda harus disiplin dulu, kemudian baru menjadi bebas. Kebebasan dan disiplin terjadi bersama-sama, bukan dua hal yang terpisah. Disiplin berarti belajar, bukan memaksakan dirinya menganut pola tindakan tertentu menurut kepercayaan. Seseorang yang mampu belajar berbeda sekali dengan orang yang hanya mampu menyesuaikan diri. Orang yang belajar, akan mengobservasi, yang benar-benar melihat “apa adanya”, tidak menafsirkan “apa adanya” menurut keinginannya sendiri, menurut kondisinya sendiri dan kesenangannya sendiri yang khusus.

Disiplin tidak berarti penekanan ataupun pengendalian, bukan pula pengaturan diri menurut sebuah pola atau sebuah ideologi. Disiplin berarti melihat “apa adanya” dan belajar “apa adanya”. Orang yang semacam itu pasti luar biasa awas serta sepenuhnya sadar. Mendisiplinkan diri menyatakan adanya satu kesatuan wujud, disitu ada proses yang dualistik, Saya berkata pada diriku sendiri “Saya harus bangun pagi dan tidak bermalas-malas”, atau “Saya seharusnya tidak marah”. Di situ terdapat seseorang yang dengan kemauannya berusaha mengendalikan diri untuk melakukan hal yang seharusnya diperbuat, melawan dengan perbuatan yang nyata.
Kebebasan yang sesungguhnya adalah bebas dari perbandingan
Menyesuaikan diri berarti pula membandingkan diri dengan orang lain, mengukur diriku sendiri sebagaimana aku adanya, atau seperti yang kupikir seharusnya aku bagaimana. Di mana ada penyesuaian, pasti ada pembandingan. Dari kecil kita sudah terkondisi untuk membandingkan. “Jadilah seperti kakakmu”, atau “Jadilah kamu seperti orang itu”. Entah dalam pendidikan, di sekolah , ataupun di masyarakat kita membandingkan segala hal.

Kita tidak tahu apa arti hidup tanpa pembandingan dan tanpa persaingan, dan sebab itu tidak tahu apa itu kehidupan yang tidak agresif, tidak kompetitif, tidak penuh dengan kekerasan. Membandingkan diri Anda dengan orang lain merupakan suatu bentuk tindak kekerasan. Memperbaiki diri justru merupakan antitesis dari kebebasan dan belajar. Selidikilah sendiri bagaimana Anda dapat hidup tanpa membandingkan, dan Anda akan melihat sesuatu yang amat luar biasa. Jika Anda benar-benar waspada tanpa memilih, Anda akan tahu apa artinya hidup tanpa pembandingan, jangan pernah lagi menggunakan kata-kata “Saya ingin menjadi”
Di dalam gerak yang tetap, tidak ada tekanan, tidak ada penyesuaian, tidak ada keinginan untuk pemuasan
Hayatilah kehidupan yang tidak mengenal otoritas, tidak mengenal perbandingan, dan Anda akan menemukan betapa luar biasa kehidupan yang demikian itu. Anda memiliki energi dahsyat, jika Anda tidak bersaing, tidak membandingkan dan tidak memaksa. Anda akan benar-benar hidup, sehat, utuh dan karena itu suci.
Ketergantungan menimbulkan rasa takut
Ketergantungan pada salah satu bentuk imajinasi subjektif, fantasi, atau pengetahuan, menimbulkan rasa takut dan menghancurkan kebebasan. Dengan kita bergantung pada sesuatu entah itu suatu organisasi, prinsip, ataupun seseorang, hal tersebut hanya akan membuat kita khawatir. Bagaimana jika orang yang kita yakini itu pergi, organisasi itu runtuh, atau prinsip itu salah? Oleh sebab itu kita menjadi patuh dan dikontrol.

Apabila Anda melihat kebenaran bahwa  orang yang tergantung pasti bingung, bahwa orang yang bergantung kepada otoritas apapun dalam dirinya hanya menimbulkan kebingungan, dan Anda melihat hal itu tanpa bertanya bagaimana dapat terbebas dari ketergantungan, maka Anda tidak akan tergantung lagi. Batin Anda menjadi luar biasa peka dan karena itu mampu belajar, dan mendisiplinkan diri tanpa paksaan atau penyesuaian bentuk apapun.
Freedom is a state of Mind

1 comments:

Arti sebuah kebabasan adalah bertindak bebas melakukan apapun tanpa menganggu kebebasan orang lain

Reply

Post a Comment

Chrome Pointer